Aug 13, 2017

PerSAMAan yang Mengharmonikan

Source: google/image/persamaan
Nopjr/Inspirasi - Hitam dan putih adalah warna yang paling berbeda, contoh lainnya adalah sama seperti air dan api. Memang berbeda, tetapi mengapa harus mencari sebuah perbedaan? Bukankah perbedaan adalah bagian dari persatuan? Bagaimana ada persatuan jika tidak ada perbedaan? Persatuan muncul karena adanya sebuah harmonisasi dari perbedaan, termasuk hitam dan putih. Contohnya? Lihat saja kutipan Tionghoa:  Yin dan Yang adalah konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sifat kekuatan yang saling berhubungan dan berlawanan di dunia ini dan bagaimana mereka saling membangun satu sama lain.
Kata lain dari kutipan ini adalah meman manusia bisa mendiskripsikan hanya ada dua yakni, baik dan buruk. Orang yang dianggap baik belum tentu dalam inward/batinnya sebaik outward/sebelah luar sementara orang yang dianggap jahat belum tentu sejahat spiritualnnya. Jangan Anda dan saya berpikiran sempit (narrow-minded) menilah orang justru karena dia lakukan baik jadi pasti kita menyimpulkan dia adalah seorang baik adanya. Tra da, pasti ada salahnya karena kamu mempunyai kesempurnaan diatas rata-rata orang baik pun tentu orang tersebut ada celahnya (buruk) itulah sebabnya dunia ini orang ada hanya jahat saja tidak baik dan ada orang baik saja pun tidak baik kelihatannya, yang jelas ada campur membaur itu baru kelihatannya akan lebih menyenangkan. 
Kalo begitu mari kita sedikik telaah dari tuts-tuts piano! Mereka terdiri dari dua warna: hitam dan putih. Dua kombinasi warna yang bersatu. Bagaimana bisa tercipta nada-nada yang indah pada piano jika hanya tersisa tuts putih saja? Dan bagaimana jika hanya ada tuts hitam? Bukan nada-nada yang indah dari hitam dan putih menciptakan harmonisasi nada yang indah? Lalu apa gunanya mempertajam perbedaan jika pada akhirnya hanya memecahkan persatuan? Buat apa mempertajam perbedaan jika akhirnya hanya akan membuat jurang tanpa jembatan? Memang berbeda, tetapi satu.

Kalau kamu memainkan hanya putih melulu, apakah kedengarannya baik untuk di dengar oleh pendengar dan audience sekalipun? Atau sebaliknya? Anda dan saya jangan bikin inti hanya karena gara-gara perebutan arti Pancasila/Garuda. Ingat Garuda punya kita semua tidak tarik kesana-kemari dia (garuda) ingin kita bersatu sebagaimana arti yang dituangkannya. Tu saja mo!

Lalu bagaimanakah dengan hidup kita? Apakah kerap kali kita mempertajam perbedaan dan memecahkan persatuan? Ingatlah bahwa perbedaan bukanlah alat perdebatan yang bisa dipakai merusak persatuan!
Mari belajar dari piano, meskipun tuts nya berbeda, tetapi bisa menciptakan melodi persatuan yang indah jika dimainkan oleh pemusik yang tepat. Dan kitalah seharusnya Sang Pemusik itu, yang tidak sembarangan memainkannya, tetapi menciptakan sebuah harmoni. Hasilnya kita puas dengan iringan suaranya. Puans hidup kita disekitarnya.

Perbedaan itu indah. Jika kita tidak suka dengan perbedaan, kita jangan sekali-kali lontarkan suara ketujuh pelangi di langit itu indah saat kelihatan. Mari kita membawa pesan damai, mempererat persatuan, menjunjung perbedaan, dan menjaga kesatuan satu sama lainnya.

Kamu Indonesia saya papua: tidak
Kamu Kristen saya islam: tidak
Kamu miskin saya kaya: tidak
Kamu china saya melayu: tidak
Kamu OPM saya TNI/POLRI: tidak

Jawaban hanya #1 dari seluruh tulisan artikel ini: Equality/Persamaan

0 comments:

Post a Comment