Source: google/image/persamaan |
Nopjr/Inspirasi - Hitam dan putih adalah warna
yang paling berbeda, contoh lainnya adalah sama seperti air dan api. Memang
berbeda, tetapi mengapa harus mencari sebuah perbedaan? Bukankah perbedaan
adalah bagian dari persatuan? Bagaimana ada persatuan jika tidak ada perbedaan?
Persatuan muncul karena adanya sebuah harmonisasi dari perbedaan, termasuk
hitam dan putih. Contohnya? Lihat saja kutipan Tionghoa: Yin dan Yang adalah konsep dalam filosofi
Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sifat kekuatan yang
saling berhubungan dan berlawanan di dunia ini dan bagaimana mereka saling
membangun satu sama lain.
Kata lain dari kutipan ini
adalah meman manusia bisa mendiskripsikan hanya ada dua yakni, baik dan buruk.
Orang yang dianggap baik belum tentu dalam inward/batinnya sebaik outward/sebelah
luar sementara orang yang dianggap jahat belum tentu sejahat spiritualnnya. Jangan
Anda dan saya berpikiran sempit (narrow-minded)
menilah orang justru karena dia lakukan baik jadi pasti kita menyimpulkan dia
adalah seorang baik adanya. Tra da, pasti ada salahnya karena kamu mempunyai kesempurnaan diatas rata-rata orang baik pun tentu orang tersebut ada celahnya (buruk) itulah sebabnya dunia ini orang ada hanya jahat saja tidak baik dan ada orang baik saja pun tidak baik kelihatannya, yang jelas ada campur membaur itu baru kelihatannya akan lebih menyenangkan.
Kalo begitu mari kita sedikik
telaah dari tuts-tuts piano! Mereka terdiri dari dua warna: hitam dan putih.
Dua kombinasi warna yang bersatu. Bagaimana bisa tercipta nada-nada yang indah
pada piano jika hanya tersisa tuts putih saja? Dan bagaimana jika hanya ada
tuts hitam? Bukan nada-nada yang indah dari hitam dan putih menciptakan
harmonisasi nada yang indah? Lalu apa gunanya mempertajam perbedaan jika pada
akhirnya hanya memecahkan persatuan? Buat apa mempertajam perbedaan jika
akhirnya hanya akan membuat jurang tanpa jembatan? Memang berbeda, tetapi satu.
Kalau kamu memainkan hanya
putih melulu, apakah kedengarannya baik untuk di dengar oleh pendengar dan audience
sekalipun? Atau sebaliknya? Anda dan saya jangan bikin inti hanya karena gara-gara
perebutan arti Pancasila/Garuda. Ingat Garuda punya kita semua tidak tarik kesana-kemari
dia (garuda) ingin kita bersatu sebagaimana arti yang dituangkannya. Tu saja
mo!
Lalu bagaimanakah dengan hidup
kita? Apakah kerap kali kita mempertajam perbedaan dan memecahkan persatuan?
Ingatlah bahwa perbedaan bukanlah alat perdebatan yang bisa dipakai merusak
persatuan!
Mari belajar dari piano,
meskipun tuts nya berbeda, tetapi bisa menciptakan melodi persatuan yang indah
jika dimainkan oleh pemusik yang tepat. Dan kitalah seharusnya Sang Pemusik
itu, yang tidak sembarangan memainkannya, tetapi menciptakan sebuah harmoni. Hasilnya
kita puas dengan iringan suaranya. Puans hidup kita disekitarnya.
Perbedaan itu indah. Jika kita
tidak suka dengan perbedaan, kita jangan sekali-kali lontarkan suara ketujuh
pelangi di langit itu indah saat kelihatan. Mari kita membawa pesan damai,
mempererat persatuan, menjunjung perbedaan, dan menjaga kesatuan satu sama
lainnya.
Kamu Indonesia saya papua: tidak
Kamu Kristen saya islam: tidak
Kamu miskin saya kaya: tidak
Kamu china saya melayu: tidak
Kamu OPM saya TNI/POLRI: tidak
Jawaban hanya #1 dari seluruh
tulisan artikel ini: Equality/Persamaan
0 comments:
Post a Comment