Seharusnya ko (Jakartarian yang beri Ahok kado)
Ahok HBD's cake/http://lampung.tribunnews.com |
Kemarin, 0-H (exact day by Ahok’s birthday) 29
Juni 2017, mantan gubernur DKI Jakarta, Ir. Basuki Tjahaja Purnama atau lebih
akrab dipanggil Ahok berulang tahun yang ke-51.
Perayaan hari ulang tahunnya yang silam tidak sama dengan tahun ini,
beliau merayakan hari jadinya di dalam 'markas brimob'. Pasti suasananya
berbeda. Pasti rasanya tidak sama seperti ulang tahun beliau yang sebelumnya. Let’s
say, ulang tahun kali ini Ahok jauh lebih indah. Walau fisiknya tertahan di
markas brimob, tapi bunga, surat, ucapan, kue ulang tahun serta barang-barang
lain menjadi kado manis baginya di dalam suasana disana. Masa tahanan 2 tahun
kedepan, tidak perluh diberatkan bagi beliau, justru dukungan bagi beliau jauh
lebih deras ketimbang saat dirinya masih menjabat sebagai gubernur DKI, apa
lagi kalau orang-orang hebat yang hatinya tercurah dan memperjuangkan demi
kehidupan masyarakat yang tentram, umat Tuhan selalu mendoakannya. Hasilnya, ada dua pilihan yang bisa beliau pantas untuk mendapatkan hasil nanti setelah Ahok keluar dari penjara yakni: jabatan (Presiden) atau hadiah (Nobel Prize). Kalau tidak jadi Presiden sebab ada kutipan
dari pemimpin sekaligus presiden pertama Afrika Selatan, Nelson Mandela sekali katakana,
“In my country we go to prison first and
then become President. Nelson Mandela” …… who knows?
Pace mace, kawan-kawan, mba-mas-mas, sadarkah
kalian berapa banyak nilai karakter good politic yang benar sudah beliau
mengajar kepada kita (all indonesians) pada umumya. Sadarkah kalian segenap mba-mba
dan mas-mas DKI (ibu kota Indonesia) kado yang Ahok beri untuk kamu warga
Jakarta? Bukankah Ahok yang berulang tahun? Mengapa beliau yang memberi kado?
untuk siapa? Mungkin sebagian besar dari kalian tidak sadar bahwa beliau sudah
memberikan gift terindah di kota kita DKI (Indonesia pu ibu kota) selama masa
kepemimpinannya. Walau bukan dari pundi-pundinya sendiri, namun semua kado ini
adalah hasil pemikirannya (hasil karyanya). Let’s look at satu-per satu kado
dari Ahok untuk DKI, seperti observer dari kami orang timut Indonesia.
(1). RPTRA Kalijodo. Tempat yang tadinya adalah 'pusat neraka' di Jakarta dirubah menjadi taman yang indah untuk bermain bagi warga Jakarta. Dulu kata orang atau biasa keluar setiap media-media, tempatnya meeting the worst things dan orang tua mana yang mengizinkan anaknya bermain di kawasan Kalijodo dan sekarang, orang tua mana yang melarang anaknya bermain di Kalijodo? RPTRA Kalijodo saat ini layak untuk bermain, ada area skateboard, jogging, atau untuk sekadar bersantai di sana.
(2). Berkurangnya titik banjiran. Lihat saja sebelum Bapak Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI 2012, kata 'banjir' seakan sudah menjadi kata wajar ketika musim hujan datang dan Jakarta seakan digebrak bahwa banjir harus dihilangkan atau setidaknya dikurangi. Dan ketika Pak Jokowi naik jadi Presiden, lalu Ahok menggantikan beliau, Ahok meneruskan tugas berat itu. Saat ini, sampai terakhir kali Pak Ahok duduk di kursi gubernur, titik banjir berkurang hingga hampir 80%-90%, Tribunnews.com
(3). Berkurangnya kawasan kumuh. Penggusuran
menjadi teman akrab bagi lawan politik Ahok. Semakin Ahok banyak menggusur,
semakin senang lawan politik beliau. "Bersama saya tidak akan ada
penggusuran.", kurang lebih begitulah kata lawan politik Ahok. Tapi, bagi
yang mengerti arti pembangunan berkelanjutan, penggusuran ini seharusnya
didukung penuh. Penggusuran tidak dilakukan dengan sembarangan. Sudah
dipertimbangkan dan dipikirkan secara matang. Bangunan di bantaran sungai, di
daerah jalur hijau, layak digusur, layak dibongkar, demi kepentingan kota
Jakarta. Inilah kontroversi yang Ahok buat. Pembenci Ahok kebanyakan datang
dari warga yang rumahnya dan tempat tinggalnya digusur. Padahal, Pemprov DKI
yang dipimpin Ahok pun sudah sangat baik, menyediakan hunian pengganti yang
jauh lebih layak daripada tinggal di pinggir sungai, yaitu rusun-rusun yang
sudah dibangun. Kompas.com. Tra puas
ka?
Masih banyak gebrakan dan inovasi yang Ahok
buat untuk kota Jakarta. Namun, diatas adalah beberapa hal yang cukup
signifikan bagi kemajuan Jakarta hingga beliau terpaksa meletakkan jabatannya.
Walau, fisiknya tertahan, namun beliau sudah mengukir sejarah indah dan memberi
kado manis bagi warga Jakarta, terlepas dari para pencinta maupun pembenci
Ahok. Di fitnah dan dihujat bagaimana pun, ukiran sejarah yang beliau buat
tidak akan pernah pudar.
Pak Ahok ko tra kosong (luar biasa) khusus buat seantero sipil DKI Jakarta. Pak untuk setiap kado yang ko beri untuk mereka.
Ko yang ulang tahun, tapi ko sudah beri kado terindah untuk mereka dalam masa
kepemimpinanmu di Jakarta. Ingat pak: “bahwa
kegagalan adalah sebuah event, tidak dari orang”. Selamat ulang tahun, Pak BTP
Ahok, Tuhan jaga selalu.
0 comments:
Post a Comment