Berhenti mencela orang lain.
www.hipwee.com
|
Nopjr.com/Inspirasi - Pernahkah
Anda merasa jengkel seketika melihat orang lain berbuat sesuatu yang
bertentangan dengan prinsip Anda? Ingin rasanya segera mendatangi dan menegur keras. Karena kita tidak bisa menemui
yang bersangkutan, maka dengan segera Anda hanya bisa mengumpat dalam
hati. Jika pernah mengalami hal serupa,
saran saya, Anda tenang saja. Mengapa? You’re
not alone!
Saya
pun sering mengalami hal semirip.
Mungkin lebih parah. Mengapa tidak? Saat melihat orang buang sampah ke
jalan raya, dari mobil mewah pula, saya spontan membunyikan klakson dan
mengedipkan lampu jauh. Serapah dalam
hati pun muncul : ”Dasar orang kaya tidak beradab!” Saat menyaksikan orang tidak tertib antre
saat boarding pesawat, dalam hati berkata: ” Dasar orang kampungan!” Umpatan yang sama muncul kala mendengar orang
bertelepon dan tidak-menonaktifkan flight modenya dalam pesawat padahal sudah
diingatkan oleh pramugari. Lagi, menemukan pendapat dimuka umum malah melesetkan
dari pihak aparat, kali ini saran saya berbeda: ”Jangan mengikuti gaya marah
saya!
Sekarang
bukan soal gaya marah. Sempat terbersit
pertanyaan: ”Apakah mereka tidak berpendidikan (bernas) cukup?” Tetapi menurut
saya, mereka yang saya sebutkan di atas
bukanlah orang sembarangan. Kalau
seseorang diantar pakai mobil Chevrolet
Trax edisi terkini, bisa menggunakan maskapai sekelas Garuda, pastilah orang
yang cukup mengenyam pendidikan. Minimal setingkat SMA, walau mungkin tidak
lulus.
Kalau
dikatakan terpelajar cukup, mengapa tingkah lakunya seperti tidak pernah
sekolah? Jangan tanya saya sekolahnya di
mana, siapa gurunya, dan seterusnya. Karena ternyata itu bukan jaminan. Bisa kita simpulkan bahwa pengetahuan
seseorang belum tentu sejalan dengan perilaku.
Sikap dan ilmu pengetahuan ternyata bisa berbeda. Contoh sederhana: ”tidak mungkin orang yang
merokok gagal paham bahwa asap rokok sangat membahayakan nyawanya, bahkan orang
lain. Saya 100ly setuju dengan kata Pak Gubernur Jakarta alias Ahok “SIKAP,
menurut Ahok, adalah hal yang lebih penting dibandingkan NILAI di sekolah. Buat
apa pintar kalau pas jadi pejabat hanya buat nyolong dan curi uang rakyat.
Jadi, yang harus dituntut di negeri ini adalah orang yang berperilaku murni,"
ujar Ahok.
Tanpa
lanjut menghakimi orang lain, saya pun mencoba tertegun-tegun diri. Coba kita renungkan, apa saja yang sudah kita ketahui , tetapi
tidak kita lakukan? Sederhana saja. Kalau sudah tahu pola makan yang sehat,
mengapa kita susah sekali mencapai berat badan ideal? Kalau sudah paham hutan semakin kritis,
mengapa kita masih saja ketagihan menggunakan tissue tanpa batas? Sudah tahu betul masalah Politik di Papua,
mengapa sistem negara masih saja tumpul kebawah?
Mulai
sekarang, mari berhenti mencelah orang lain. Mulailah membenahi diri sendiri.
Berhenti pura-pura tidak tahu. Berhentilah untuk tidak mau tau! Bukankah Anda
mengenyam sekolah adalah tempat untuk memecahkan masalah2 tersebut diatas? Semoga!
0 comments:
Post a Comment