Dec 24, 2016

Tahu itu Lakukan, Jangan Tidak Mau Tau

Berhenti mencela orang lain.

www.hipwee.com


Nopjr.com/Inspirasi - Pernahkah Anda merasa jengkel seketika melihat orang lain berbuat sesuatu yang bertentangan dengan prinsip Anda? Ingin rasanya segera mendatangi dan  menegur keras. Karena kita tidak bisa menemui yang bersangkutan, maka dengan segera Anda hanya bisa mengumpat dalam hati.  Jika pernah mengalami hal serupa, saran saya, Anda tenang saja. Mengapa?  You’re not alone!

Saya pun sering mengalami hal semirip.  Mungkin lebih parah. Mengapa tidak? Saat melihat orang buang sampah ke jalan raya, dari mobil mewah pula, saya spontan membunyikan klakson dan mengedipkan lampu jauh.  Serapah dalam hati pun muncul : ”Dasar orang kaya tidak beradab!”  Saat menyaksikan orang tidak tertib antre saat boarding pesawat, dalam hati berkata: ” Dasar orang kampungan!”  Umpatan yang sama muncul kala mendengar orang bertelepon dan tidak-menonaktifkan flight modenya dalam pesawat padahal sudah diingatkan oleh pramugari. Lagi, menemukan pendapat dimuka umum malah melesetkan dari pihak aparat, kali ini saran saya berbeda: ”Jangan mengikuti gaya marah saya!

Sekarang bukan soal gaya marah.  Sempat terbersit pertanyaan: ”Apakah mereka tidak berpendidikan (bernas) cukup?” Tetapi menurut saya,  mereka yang saya sebutkan di atas bukanlah orang sembarangan.  Kalau seseorang diantar  pakai mobil Chevrolet Trax edisi terkini, bisa menggunakan maskapai sekelas Garuda, pastilah orang yang cukup mengenyam pendidikan. Minimal setingkat SMA, walau mungkin tidak lulus.

Kalau dikatakan terpelajar cukup, mengapa tingkah lakunya seperti tidak pernah sekolah?  Jangan tanya saya sekolahnya di mana, siapa gurunya, dan seterusnya. Karena ternyata itu bukan jaminan.  Bisa kita simpulkan bahwa pengetahuan seseorang belum tentu sejalan dengan perilaku.  Sikap dan ilmu pengetahuan ternyata bisa berbeda.  Contoh sederhana: ”tidak mungkin orang yang merokok gagal paham bahwa asap rokok sangat membahayakan nyawanya, bahkan orang lain. Saya 100ly setuju dengan kata Pak Gubernur Jakarta alias Ahok “SIKAP, menurut Ahok, adalah hal yang lebih penting dibandingkan NILAI di sekolah. Buat apa pintar kalau pas jadi pejabat hanya buat nyolong dan curi uang rakyat. Jadi, yang harus dituntut di negeri ini adalah orang yang berperilaku murni," ujar Ahok.

Tanpa lanjut menghakimi orang lain, saya pun mencoba tertegun-tegun diri.  Coba kita renungkan,  apa saja yang sudah kita ketahui , tetapi tidak kita lakukan? Sederhana saja. Kalau sudah tahu pola makan yang sehat, mengapa kita susah sekali mencapai berat badan ideal?  Kalau sudah paham hutan semakin kritis, mengapa kita masih saja ketagihan menggunakan tissue tanpa batas?  Sudah tahu betul masalah Politik di Papua, mengapa sistem negara masih saja tumpul kebawah?


Mulai sekarang, mari berhenti mencelah orang lain. Mulailah membenahi diri sendiri. Berhenti pura-pura tidak tahu. Berhentilah untuk tidak mau tau! Bukankah Anda mengenyam sekolah adalah tempat untuk memecahkan masalah2 tersebut diatas? Semoga!

0 comments:

Post a Comment