Nov 13, 2016

Pintar atau Baik

"Apa arti ijazah yang bertumpuk, jika kepedulian dan kepekaan tidak ikut dipupuk! Apa gunanya sekolah tinggi-tinggi, jika hanya perkaya diri sendiri sanak famili!" Najwa Shihab.

 
Papuan students in the class
Siapa yang tidak tahu kata pintar dan baik. Keduanya kerap bahkan selalu terdengar kehidupan kita sehari-hari. Pintar dalam KBBI (kamus besar Bahasa Indonesia) berarti cerdik, tangkas dan mahir (melakukan atau megerjakan sesuatu). Baik adalah bisa dibilang orang tersebut tidak ada celahnya artinya jauh dari tali-tali bertentangan dengan ketetapan Allah.

Kemudian kita semua sudah pasti sangat memahami jika menjadi orang pintar itu mudah, anda perlu rajin melakukan sesuatu seperti membaca, menulis, sekolah dan kegiatan lagi sesuai ingin anda untuk menjadi anda ahli dalam bidangnya dengan usaha itu semua anda sudah menjadi orang pintar dan pintar bisa mendatangkan kesuksesan bagi hidup anda pastinya. Namun dengan kepintaran itu tak jarang dari mereka hanya menjual kepintaran mereka hanya untuk keburukan alias pintar keblinger dimana mereka terlalu pintar yang pada akhirnya kebablasan dengan tujuan demi kepentingan pribadi dan golongan.

Seperti yang terjadi saat ini dalam negeri kuta tercinta ini dimana banyak orang pintar tapi tidak menggunakan kepintaran mereka untuk melakukan hal yang baik namun menggunakan kepintaran mereka untuk berbuat seenaknya dalam negeri ini dengan alasan itu dan ini. Orang-orang seperti ini mensurvei jalan baru dan akhirnya menstreotipe sampai melahirkan sebuah kata tadi yakni mahir (melakukan atau megerjakan sesuatu) dengan kata-kata manisnya yang keluar dari lahiriah saja tidak berdasarkan pada keyakinan yang mereka anuti. Bahkan merekan menciptakan jargon seperti sok pintar!

Cukup tragis memang jika seseorang menggunakan ilmu kepintarannya hanya untuk merusak orang lain bahkan negerinya sendiri dan ini hanya demi jabatan dan pangkat saja. Mereka tak memahami apa arti kepintaran mereka dan jauh dari kata pintar yang benar yang ada hanya pintar terlalu berkuasa. Masih banyak contoh lain jika menjadi orang pintar itu mudah sepertinya pintar nipu, pintar korupsi, pintar fitnah, pintar adu domba dan pintar maling. Adakah dari kita yang pintar beneran hingga mereka berbuat baik atas kepintaran mereka tersebut? entahlah, Mungkin ada namun mereka engan menunjukan jati diri karena orang seperti ini hanya ingin memberi melalui tindakan bukan sekedar berisik tak karuan.

Untuk menjadi pintar baik pula itu bukanlah hal yang mudah pastinya karena menjadi orang baik itu tak semudah menjadi orang pintar ternyata. Menjadi orang baik itu banyak musuhnya dan banyak rintanganya namun kuatir kebaikan itu tak akan hilang dan membuatmu celaka karena tihan selalu bersama orang yang baik dan itu pasti. Jangan takut kehilangan sesuatu karena anda menjadi orang baik karena tuhan yang kuasa telah berjanji jika orang baik akan mendapatkan sesuatu yang lebih indah baik didunia bahkan dialam sana kelak yang tentunya abadi dalam kebaikan.

Tak perlu kau merasa takut jika melakukan kebaikan karena kebaikan akan membuat hidupmu tenang daripada pintar tapi tak baik itu percuma hanya akan membuatmu gelisah. Jadi pilih jadi orang pintar dalam keburukan atau pintar demi kebaikan. Semoga bermanfaat untuk anda semuanya, terima kasih.

“Buat apa pintar kalau pas jadi pejabat hanya buat nyolong dan curi uang rakyat. Jadi, yang harus dituntut di negeri ini adalah orang yang JUJUR,” Ahok.


0 comments:

Post a Comment