Ilustrasi. |
Dalam
sebuah bertemanan, seorang teman memperhatikan dan join bersama dengan old-friendsnya
yang tengah bercintang tentang sukses yang mereka raih. Kemudian teman (tuan
rumah) itu masuk dapur dan keluar dengan seteko kopi panas dan beberapa
cangkir. Ada cangkir yang terbuat dari, melamin, kaca, kristal, dan plastik.
Temannya
itu menyuruh teman-temannyanya mengambil satu cangkir dan mengisinya dengan
kopi panas. Lalu teman itu berkata, “perhatikanlah bahwa kalian semua telah
memilih cangkir yang bagus, dan yang tersisa adalah cangkir yang murah dan
tidak menarik.”
“Memilih
hal yang baik adalah wajar dan manusiawi. Masalahnya, ketika kalian tidak
mendapatkan cangkir yang bagus, perasaan kalian mulai terganggu. Secara
otomatis, kalian melihat cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkannya.”
“Pikiran
kalian terfokus pada cangkir, padahal yang kalian nikmati bukan cangkirnya,
melainkan kopinya. Bahkan kopi yang sama nikmatnya. Hidup kita seperti kopi,
dan cangkir adalah pekerjaan, jabatan, dan harta benda yang kita miliki.”
Kolega,
jangan pernah membiarkan “cangkir” mempengaruhi cara kita menikmati “kopi”
kehidupan. Cangkir penting, tetapi bukan yang utama. Kualitas kopi itu yang
utama. Nikmatilah kopinya, bukan cangkirnya. Dan jangan sampai kita bagaikan
meminum kopi basi, sekalipun dengan cangkir kristal.
0 comments:
Post a Comment