Jalan Sederhana Bunda Teresa.
Setiap orang mempunyai sesuatu yang baik dalam diri mereka.
A Simple Path, karya Lucinda Vardey,
adalah sebuah buku menarik yang tertuang tentang filsuf-filsuf kasih (love). Bukan cinta atau kasih sayang bersifat badaniah tapi bersifat pada imaniah. Vardey berkisah tentang
petunjuk sederhana ala Bunda Teresa dalam melayani orang termiskin di antara
para miskin di jalan-jalan Kolkata, India.
Bunda Teresa—yang tampak tak banyak bicara, namun
efektif—sudah membantu 123 negara yang dilanda penderitaan melalui jalan
sederhana. Vardey bersama para sukarelawan, serta para anggota Misionaris Cinta
Kasih, menuturkan jalan sederhana itu di dalam lima bab yang berupa buah
sinambung. Buah yang menjadi satu kesatuan yang utuh, yakni:
Buah keheningan adalah Doa
Buah Doa adalah Iman
Buah Iman adalah Cinta
Buah Cinta adalah Pelayanan
Buah Pelayanan adalah Damai
Kepopuleran Bunda Teresa hampir sepanjang masa selalu
menyita perhatian kita. Banyak yang mengagumi peranannya dalam melayani sesama
yang kurang beruntung. Ada pula yang bertanya adakah petunjuk khusus yang
dilakukannya sehingga mau melayani orang termiskin dari antara para miskin?
Pertanyaan senada juga dilontarkan Lucinda dalam misi untuk menulis buku itu.
Lalu, Bunda Teresa dengan segala kerendahan hatinya mencoba mengomentarinya
dengan mengatakan mengapa orang mesti memerlukan suatu petunjuk untuk jalan
yang begitu sederhana? Manusia hanya butuh berdoa dan mulai lebih mencintai
sesama dengan ketulusan. Hanya itu saja.
”Buah Iman adalah Cinta”, salah satu bab yang diulas di
dalam buku tersebut, memberikan sebuah pesan yang sangat bermakna bagi saya.
Lucinda mengungkapkan bahwa di dunia barat saat ini, penyakit terbesar bukanlah
TBC/AIDS, bukan pula lepra, melainkan tidak dibutuhkan orang lain, tidak dicintai,
dan tidak dipedulikan.
Penyakit fisik masih bisa disembuhkan. Tetapi keputuasaan
dan kehilangan harapan; hanya cinta yang dapat menyembuhkannya. Ada banyak yang
sekarat demi secuil cinta dari seseorang. Yang lebih tragis lagi, kemiskinan
manusia modern tidak hanya kemiskinan kesepian, tetapi juga kemiskinan rohani.
Bunda Teresa menekankan bahwa hanya ketika cinta dalam hati
dilepaskan, kita dapat memperhatikan orang lain dengan sukacita yang sejati,
kasih kepada sesama, dan penuh damai.
Melepaskan artinya memberi secara total apa yang paling
berharga didalam diri kita, yakni cinta itu sendiri. Mereka yang mengalami
kemiskinan dalam hidupnya membutuhkan rasa cinta tanpa syarat. Cinta yang penuh
keimanan. Itulah jalan sederhana yang ditempuh Bunda Teresa. Cara praktisnya
adalah mulai mencintai orang terdekat kita.
Akhirnya Bunda Teresa menyimpulkan: ”Setiap orang mempunyai
sesuatu yang baik dalam diri mereka, ada yang menyembunyikannya, ada yang
menolaknya, tetapi kebaikan itu sungguh ada di sana.”
Bagaimana dengan kita?
Semoga 'Makidi'..!
@Kent, WA.
0 comments:
Post a Comment