May 9, 2016

Dia yang Menguras Kesedihanku

Ist: sadness
Kau meman jago!
Benar juga jika kita merantau atau jauh dari orang tua ataupun teman sebaya itu membuat orang setidaknya tunduk sejenak mengingat mereka yang jauh dari kita. sayang bagi mereka yang lembe/cepat menahan perasaan sedih.
dalam hal ini pula, kita tahu bahwa saat doeloe tidak begitu sama persis dengan lembaran modern saat-saat ini. tambah lebih sedih lagi hampir detak jantung 1% saja mau putus akibat perasaan yang sanagat menyedihkan.

karena saat doeloe untuk mempuaskan perasan sedih ataupun menyapa dari mereka dari jauh, itu hampir berbulan-bulan/bertahun-tahun 'tuk menunggu dan tidak secara tatap muka ,  yang bisa menyapanya adalah hanyalah selembar kertas putih. sebab inilah yang dapat menguras bendungan air tubuh/mata (lakrimasi).

membongkar air mata yang mengalir dengan deras di kedua pipi jatuh ke selembar kertas, dan sambil membaca key word "salam" membuatnya mengeluarkan sekresi perasaan paling dangkal dari hati sambil merestorasi sampai normal kembali perasaan kesedihannya.

bagaimana dengan saat-saat ini (modern) untuk menjawab hal serupa diatas?, ah pasti sudah tahu itu, dia yang baru sebulan saja keluar dari rahim Ibundanya. gampang apa??, saya tidak perlu lagi jelaskan panjang lebar.
untuk menyapa serta menghibur rasa sedih anda boleh minta tolong ke beberapa Pelayan diantaranya: Alex G Bell (Tel/phone), Mark (FB), sergey (Google+), Jack (Twetter) dan applikasi chat/Medsos lainnya yang membantu menyapa orang yang jauh dari kita.

tapi lain halnya dengan saya pada pada hari Sabtu di Kota Daeng Makassar, pada 16/04/16, tepat 15.00 - 16.00 WITA. waktu itu saya merasa beratnya serupa bola balon kecil yang ringan. baik itu perasaan hati, jiwa dan roh.
karena saya benar-benar face to face, menyapa, jabat tangan khas Papua (Amanai) serta selfie dengan Pemain-Pemain Mutiara Hitam (Black Pearls) julukan kebanggaan tim sepakbola Persipura Jayapura.

waktu itu juga, saya katakan pada diri sendiri bahwa untuk apa saya sedih ke2 orang tua, Kakak, adik, teman sebaya serta di alam bumi Cendrawasih. aku merasa 100% stamina kekuatan  tambah beranjak dari angka kecil sampai besar. 
Aku sangat bersyukur momen yang paling indah dengan mereka (Persipura Players) untuk melegahkan, membebaskan, menahan segenap kesedihanku menjadi kebahagiaan yang sangat luarbiasa.

Tetapi anda dan saya janganlah terfokus kepada bersedih dan bersedih. dan hari-hari yang anda dapatkan itu adalah anugerah dari Tuhan maka salah satu cara yang tepat untuk menghilangkan semua perasaan sedih adalah undanglah Tuhan setiap hari di sampingmu serta berkomunikasih (Berdoa) senantiasa.

Anda sendirilah yang membangkitkan spirit dan serta menghilangkan kesedihanmu.

"sudalah! 'cukup MENGELUS dada dan terSENYUM'. Bahagia saja"

Makidi.




0 comments:

Post a Comment