Aug 12, 2016

Info Buku baru: Papua, Bangkit Memimpin Dirinya Sendiri


Book Title &/ Cover front & tear of Papua Bangkit Memimpin Dirinya Sendiri/Foto/Facebook Rubem Benyamin W. Gwijangge)

Dalam Dunia Teologi, NABI dan NUBUAT adalah dua unsur yg melekat satu sama lain. Nabi merupakan org2 tertentu yg dipilih Tuhan untuk menyampaikan pesan2, perintah, larangan dan rencana-Nya kepada manusia yg kemudian disebut dengan Nubuat. Nubuat adalah rencana Allah bagi manusia, bangsa dan kota2 tertentu yg disampaikan oleh para Nabi yg kemudian tergenapi. Nubuat tdk pernah menipu (Habakuk 2:1-4), sebab itu jangan anggap rendah nubuat (1 Tes 5:20), karena Nubuat bersumber dr Roh Kudus (2 Petrus 1:21). Kelahiran, karya pelayanan, penyiksaan, Penyaliban, Kematian, Kebangkitan dan Kenaikan Yesus Kristus yg telah mentransformasi sejarah dunia juga telah dinubuatkan pasca kejatuhan manusia pertama (Adam dan Hawa) di taman Eden sampai melalui nabi2 besar dlm sejarah Alkitab.

Dalam konteks Papua, Mayoritas org asli Papua meyakini kedua pernyataan iman Dominee Izaak Samuel Kijne pd 26 Oktober 1928 di Miei dan 26 Oktober 1965 di Hollandia Bhinen (Abepura) sebagai dua buah Nubuat yg akan tergenapi. Kedua Nubuat tersebut sdh tak asing bagi mayoritas OAP.

Pemerintah RI punya penafsiran yg lain dan OAP pun punya penafsiran lain dr kedua Nubuat tersebut.
Apa Penafsiran Pemerintah RI? Apa penafsiran OAP? Apakah kedua Pernyataan Iman Rev.I.S.Kijne tersebut sebuah nubuat? Apakah kedua pernyataan tersebut sdh, sedang dan akan tergenapi kelak?. Semuanya diuraikan dalam Buku: "PAPUA BANGKIT MEMIMPIN DIRINYA SENDIRI".

Melalui buku ini sy hendak mendiskusikan dan berbagai kepada OAP dan Pemerintah RI tentang apa yg sy pahami tentang Kedua Nubuat I.S.Kijnee bagi masa depan org asli Papua.

Buku ini segera beredar di pasaran emperan2 Tokoh, di persimpangan lampu2 merah dan di Bandara.

Harga per buku sebanyak Rp.50,000, untuk kota Jayapura. Diluar kota ditambah ongkos kirim.

Bagi yg berminat bisa inbox pesanan.

Dengan Segenap Jiwa dan CINTA untuk KASIH.

Rubem Benyamin W. Gwijangge.
Penulis

0 comments:

Post a Comment