Ilustrasi: google picture |
Nopjr.com/Puisi - Ikrar
itu kelihatannya seperti bekas luka dan itupun harus diterobati
Kan?
kami ditungguh-tungguh sekian juta detik yang kita lewati bersama!
Bilang
planet tuk berhenti sejenak selama keperluanku, itupun mustahil
Bisah
saja namun pemegangnya adalah saya, kamu, mereka, dia, itu pantas kan?
Meman
jika ada kesempatan yang perlu kita selesaikan, kita bisa tahan jam jarum
pendek seberapa kita mau luangkan, itukan mudah, bukan?
Dengan
melihat ilmuan dunia tidak bisa lakukan seperti itu, sebenarnya pemegang jam
itu siapa? Itu lo.
Tidak
tau = X, kami bisa hanya menyederhanakan sesuai daily life masing-masing orang,
Kalau
itu kamu yang pegang, pertanyaannya kapankah janjimu itu akan terjawab?
Aku
disini dan henin sejenak akan mengukir kata manismu itu, semanis ubi Papua!
Dimanakah
harga dirimu? Sekutip kata yang dikeluarkan mulutmu sejak itu, atau hanya seolah-olah senjata
peluru yang keluar dari mulut tidak bisa tertangkap kembali?
lebih parah lagi adalah kamu tidak tembak sasaran yang jitu.
lebih parah lagi adalah kamu tidak tembak sasaran yang jitu.
Paling
parah juga adalah seandainya peluru itu membelok sasaran yang tidak menentu? kapan peluru itu tembus sesuai target? Ya, kamu
yang harus bertanggung jawab.
harapku adalah peluru itu kena pada tikus-tikus yang berkeliaran di meja kantor, dan pemegang hakku.
harapku adalah peluru itu kena pada tikus-tikus yang berkeliaran di meja kantor, dan pemegang hakku.
Dan
aku menggambar hidupku begitu disayangi! In my face no hope, in my eye no light.
Adakah
rasa kasihmu, saat sebelumnya?
Mungkin
mereka lupa hidup jarak menuai derita!
Adakah
rasa cinta? Don’t turn left our right.
Kami
disini
Sengsara
dan terlantar
Pengarang Nopjr.
0 comments:
Post a Comment